The Village - Here We Will Discuss All About TownshipDaftar Isi | Disclaimer | Privacy Policy

18.5.11

Bali Pulau Dewata Eksotis

Bali Pulau Dewata Eksotis
Siapa yang tak kenal Bali atau yang biasa disebut dengan Pulau Dewata. Lebih dari 2 juta orang turis mancanegara menyinggahinya, menikmati keindahan panorama, keunikan budaya, keramahan penduduk, eksotisme arsitektur, mistisme kepercayaan, gemerlap dentum disko di Legian, pelayanan berkualitas resort-resortnya, dan alasan-alasan yang tak terkatakan.

Sungguh suatu anugerah, Indonesia mempunyai 'surga' bernama Pulau Bali, dan sungguh sayang jika saya sebagai Orang Indonesia masih belum pernah mengunjunginya. Apa jadinya kalau kita berkesempatan ke luar negeri...kita ditanya orang sana "Are you Indonesian ?", "Indonesia is Bali"...ah... betapa malunya.
Sampai kisah ini saya turunkan, saya baru 2 kali mengunjungi Bali. Mengisahkan tentang obyek-obyek wisata di Bali tentu akan menghabiskan satu buku tebal. Karena itu pada artikel ini saya hanya akan memaparkan beberapa obyek wisata saja yang sempat terekam.

Saya masuk pulau Bali via darat dengan menyeberang selat Bali dengan Ferry. Saya memang sengaja untuk mengambil rute sekali memutar sehingga tidak perlu bolak balik, sehingga biaya perjalanan lebih hemat. Pertama saya menyusuri jalur utara arah ke Singaraja, kemudian membelah tengah pulau Bali ke arah selatan melewati Danau Bratan hingga Denpasar. Rute pulang melewati Tanah Lot, menyusuri pesisir barat Pulau Bali dan berakhir kembali ke Penyebrangan Ketapang-Gilimanuk. Karena keterbatasan waktu yang saya miliki, saya hanya menikmati 2 hari 3 malam perjalanan di Bali ... persis dengan kunjungan pertama saya.

Pemandian Air Panas

Pertama kali obyek yang saya kunjungi adalah Pemandian air panas yang berada di dekat kota Seririt. Hanya dengan 5000 rupiah, saya bisa melepaskan penat berendam di air panas dan pancuran yang didesain khusus bisa memijat punggung dan tubuh kita.

Dari pemandian ini saya beranjak ke arah timur melewati pantai Lovina hingga singaraja, kemudian "membelah" pulau ke arah selatan hingga Danau Bratan.

Danau Bratan yang mistik

Kunjungan berikutnya adalah Pura Ulun Dalu yang terletak di Danau Bratan. Pura ini merupakan salah satu icon dari Pulau Bali yang gambarnya seringkali menghiasi brosur-brosur pariwisata dan gambar kalender.

Sesampai di gerbang Pura Ulun Dalu, kita akan disambut oleh sekelompok pecalang yang ramah. Untuk perawatan tempat wisata, kita akan di charge sekitar Rp. 10.000. Jumlah ini rasanya cukup sebanding dengan sensasi eksotik yang kita dapatkan.

Begitu memasuki gerbang, segera terasa nuansa mistiknya. Saat itu saya tiba sekitar pukul 14.00 dan kebetulan suasananya berkabut. Tentu saja suasana danau menjadi semakin indah karena tepian di seberang tak nampak, seolah-olah merupakan danau lepas seperti halnya lautan. Tetapi sayang juga, gara-gara kabut, kami jadi enggan mau naik perahu yang tersedia untuk mengantar wisatawan berkeliling danau karena memang kami tidak akan melihat apa-apa selain putihnya kabut.

0 comments:

Post a Comment